Rabu, 23 Maret 2011

Sistem Perekonomian Indonesia

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Sistem perekonomian Indonesia terlalu liberal dan kapitalis'
karena yang diterapkan saat ini dikuasai sistem liberal dan kapitalis.

“Sistem ini yang memicu terjadi ketimpangan. Sekarang ini, sekitar 20% penduduk kaya dan 80% penduduk harus dibebaskan dari beban hidup yang semakin berat.

demokratisasi ekonomi sesuai konstitusi bisa mengatasi hal ini. Para pemuda Indonesia yang belajar di negara-negara di Eropa pada era kemerdekaan dulu telah menyadari betapa bahayanya perekonomian liberal dan kapitalistik.

Dengan kondisi seperti ini,sudah waktunya Indonesia serius memberi peluang investasi bagi munculnya industri pengolahan berbagai produk. Sebab, hanya dengan industri pengolahan di dalam negeri, berbagai produk bisa memiliki nilai tambah.. Tidak ada negara yang maju kalau hanya mengandalkan penjualan bahan mentah."

sebagian besar negara di Afrika tidak mampu membangun industri pengolahan dan menyerahkan pengolahan sumber daya alamnya kepada pihak asing. Akibatnya hanya mengandalkan penjualan produk mentah dan rakyatnya miskin.

Misalkan pada produk minyak mentah Indonesia. Setiap hari sekitar 500.000 barel minyak mentah Indonesia, termasuk bahan baku minyak tanah, dijual ke Singapura. Kalau saja Indonesia memiliki kilang pengolahan minyak sendiri, maka kebutuhan BBM di dalam negeri bisa terpenuhi dari kilang pengolahan sendiri, sehingga harganya bisa lebih murah.

Saat ini Indonesia sebagai produsen minyak mentah justru mengandalkan impor minyak olahan dari Singapura yang membeli minyak mentah dari Indonesia. Kerugian yang harus diderita Indonesia adalah harga minyak olahan itu mahal, walaupun minyak mentahnya dibeli dengan harga murah.

Khusus komoditas minyak, kegagalan Indonesia membangun industri pengolahan karena adanya mafia. Misalnya, mafia minyak telah menghalangi upaya Indonesia membangun kilang pengolahan minyak. "Karena selama ini mereka (mafia minyak) mendapat keuntungan besar dari penjualan minyak mentah Indonesia ke Singapura dan terpaksa Indonesia harus membelinya dengan harga mahal."

Belum banyaknya industri pengolahan di dalam negeri untuk mengolah berbagai produk alam menyebabkan daya serap tenaga kerja juga sedikit. Di sisi lain, keterpaksaan membeli harga bahan jadi dari luar negeri juga menyedot devisa.

Selasa, 22 Maret 2011

Sejarah sistem ekonomi Indonesia

SEJARAH SISTEM EKONOMI INDONESIA



Keadaan perekonomian Negara berkembang saat ini tidak terlepas dari pengaruh system perekonomian atau orientasi pembangunan ekonomi yang diterapkan .

Sebelum merdeka,Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode, pada zaman Belanda berkuasa di Indonesia dengan lamanya sekitar 350 tahun,mereka sudah menerapkan berbagai system yang masih tersisa hingga kini.Belanda yang saat itu menganut paham merkantilis ,melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC yang merupakan salah satu perusahaan  didirikan dengan tujuan menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda dan sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain.

Setelah merdeka keadaan ekonomi di Indonesia sangat terpuruk ,kegitan ekonomi terhenti dengan inflasi yang tinggi,hal ini disebabkan karena adanya pendudukan Jepang dan manajemen ekonomi Indonesia yang sangat buruk.

Dalam Pemerintahan di zaman Orde Lama ekonomi Indonesia memiliki kontribusi lebih besar pada sector informal,dan dapat dikatakan struktur ekonomi Indonesia adalah salah satu karakteristik utama Negara-negara berkembang yang disebabkan karena pemerintah yang berkuasa menerapkan diskriminasi kebijakan antara penduduk asli dan non pribumi.

Pada masa Pemerintahan Orde Baru, peduli Pemerintah ditujukan pada kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan social tanah air,dan yang lebih utama pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi social dan politik ,serta rehabilitasi ekonomi dalam negeri..Dan untuk tujuan jangka panjang di zaman Orde Baru adlah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industrialisasi dalam skala besar.
Pembangunan ekonomi yang terjadi selama periode Orde Baru juga berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat perkapita di Indonesia,Namun di satu sisi dampak pertumbuhan tidak mengalami pemerataan ,sehingga menimbulkan kesenjangan tetapi untuk mengurangi kesenjangan dan kemiskinan,Pemerintah melakukan berbagai macam program salah satunya keluarga sejahtera dan pembinaan usaha kecil.

Pada masa Pemerintahan Transisi di tahun 1997,Indonesia mengalami penurunan nilai mata uang Rupiah dengan nilai tukar yang terus melemah mulai mengguncang perekonomian nasional dan banyaknya bank-bank swasta di Indonesia yang di nilai tidak sehat,sehingga perekonomian di Indonesia semakin terpuruk,kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap kinerja ekonomi Indonesia terus merosot,sehingga perlu di tegaskan dalam Letter of Intens,dan pada akhirnya krisis Rupiah berubah menjadi krisis ekonomi yang berujung krisis politik.

Pada masa Pemerintahan reformasi  ini seluruh masyarakat umum dan  kalangan pengusaha, investor asing,mulai memiliki pengharapan yang besar terhadap kemampuan pemerintah untuk membangkitkan perekonomian nasional.
Di tahun 2000 kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya titik cerah perbaikan laju pertumbuhan mulai positif,dan laju inflasi maupun tingkat suku bunga rendah yang mencerminkan kondisi moneter yang stabil.